Senin, 07 Februari 2011

Hasil Padi Lokal NTT di bawah Kondisi Defisit Air

HASIL PADI GOGO LOKAL-NTT DI BAWAH KONDISI DEFISIT 
Welianto Boboy dan Yos F. da Lopez

Perlakuan cekaman kekeringan pada fase pertumbuhan yang berbeda memberikan pengaruh atau respon yang berbeda-beda terhadap hasil sejumlah padi gogo lokal-NTT dalam hal jumlah gabah per malai, persentase gabah berisi, dan berat kering 100 gabah berisi. Berdasarkan jumlah gabah per malai, kultivar KODI-3 lebih toleran terhadap cekaman kekeringan, sedangkan kultivar WKB-2 dan WKB-1 lebih sensitif terhadap cekaman kekeringan. Dalam hal persentase gabah berisi,  kultivar MTS-3 dan MTS-3 lebih tolrean terhadap cekaman kekeringan daripada kelima kultivar pado gogo lokal-NTT lainnya. Dalam kaitannya dengan berat kering 100 biji berisi, kultivar MTS-3 lebih toleran cekaman kekeringan, sedangkan kultivar WKB-1 dan KODI-4 lebih sensitif. Untuk padi gogo kultivar nasional (Grogol & IR-64), kultivar grogol lebih toleran terhadap cekaman kekeringan dan memberikan hasil terbaik. Cekaman kekeringan yang terjadi pada fase vegetatif memberikan hasil yang lebih baik dari pada cekaman kekeringan pada fase generatif apalagi cekaman kekeringan itu terjadi pada kedua fase tersebut sekaligus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar